Kamis, 25 April 2013

tari geol banjarnegara


 TARI GEOL BANJARNEGARA

Tahun 2002, enam orang seniman kabupaten Banjarnegara sepakat untuk menciptakan suatu karya sebagai identitas Kabupaten Banjarnegara dalam wujud tari. Mereka termotifasi untuk menciptakan identitas Banjarnegara dalam wujud tari karena saat itu kabupaten kita belum memiliki identitas di bidang seni. Mereka ingin Banjarnegara dikenal dunia luas karena memiliki identitas seni yang bernilai dan tidak dimiliki oleh Negara lain. Enam orang tersebut adalah Bapak Untung, Bapak Mudiyono, Ibu Dyah Murtiningsih, Ibu Puji Kristiyaning, Ibu Sumiyati dan Ibu Sri Maryati.  Mereka menciptakan gerak – gerak tari yang sangat beragam. Mulai dari gerak yang lemah gemulai, gerak dengan menggunakan penekanan, sampai gerak yang menggertak. Semua gerak tari yang diciptakan  mengandung makna. Makna – makna tersebut akan kami bahas di bab selanjutnya.
            Tari ini diciptakan dengan banyak gerakan pinggul di dalamya. Sedangkan gerakan pinggul, dalam masyarakat Banjarnegara di kenal dengan istilah ‘’geol’’. Karena itulah, tari identitas kabupaten Banjarnegara ini dinamakan Tari Geol. Tari Geol diiringi dengan menggunakan musik gamelan, yang disebut Paguyuban Raras Irama ( PARI ). Musik PARI diciptakan oleh Hasyim Setiyaji, seorang composer jawa Kabupaten Banjarnegara.

Bagaimana Tari Geol dapat meluas dan dikenali oleh masyarakat ?     
Setelah Tari Geol sudah siap untuk ditampilkan, bapak Mudiyono beserta lima orang rekannya yang menciptalkan Tari Geol, mensosialisasikan karya ciptaannya kepada seluruh warga kabupaten Banjarnegara, khususnya guru SD dan SMP se-Kabupaten Banjarnegara melalui pameran. Ternyata respon masyarakat terhadap Tari Geol cukup baik. Sehingga, beberapa pekan kemudian di adakan pelatihan Tari Geol untuk guru SD dan SMP kabupaten Banjarnegara, dan Tari Geol ditetapkan sebagai mulok kabupaten Banjarnegara untuk tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, siswa – siswi Sekolah Dasar harus benar – benar memahami tentang budaya identitas kabupaten Banjarnegara, Tari Geol. Mereka diwajibkan menghafal unsur – unsur gerak dalam Tari Geol dan diharapkan mampu membawakan rangkaian gerak Tari Geol dengan baik. Dari situlah Tari Geol mulai di kenal oleh masyarakat.

Gerakan – Gerakan Yang Terkandung Dalam Tari Geol

Tari Geol mengandung 6 ( enam ) unsur tema gerak yang menggambarkan beberapa kebudayaan kabupaten Banjarnegara. Tema gerak tersebut adalah :
1.      Tema Pertanian
Tema pertanian menggambarkan sebagian besar masyarakat Kabupaten Banjarnegara yang bermatapencaharian sebagai petani.
Tema pertanian mengandung dua sekaran.
 Yaitu: a. Gerakan Menanam Padi
            b. Gerakan Mengusir Burung

2.      Tema Ujungan
Tema ujungan mengambil gerakan dari tari ujungan, salah satu tari khas Banjarnegara yang bisaa ditarikan dalam upacara meminta hujan.
 Tema ujungan mengandung 2 sekaran,
 yaitu :
a.       Gerak mecut kanan dan kiri
b.      Gerak keculan

3.      Tema Kuda Kepang
Tema ini mengambil dari gerakan tari kuda lumping.
Tema kuda kepang mengandung 3 sekaran,
Yaitu :
a.       Gerak naik kuda
b.      Gerak nyengkek
c.       Gerak engkolan

4.      Tema lenggeran
Tema ini mengambil dari gerakan tari lenggeran, salah satu tari khas Banjranegara.
Tema ini mengandung 4 sekaran,
Yaitu :
a.       Gerak kebyak kebyok sampur
b.      Gerak geol
c.       Gerak enjer seblak sampur
d.      Gerak lontang
5.      Tema Topeng
Tema ini mengandung 3 sekaran,
Yaitu :
a.       Gerak persiapan memakai topeng
b.      Gerak memakai topeng
c.       Gerak tumpang tali tranjalan

6.      Tema keagamaan
Tema ini menunjukkan bahwa masyarakat kabupaten Banjarnegara berjiwa religious yang ditunjukkan dengan gerakan berdoa (menyembah kepada Sang Pencipta).

Tari Geol dibuka dan ditutup dengan gerakan sresik, yakni gerakan dengan posisi tangan kanan memegang sampur dan diletakkan diatas telinga, sedangkan tangan kiri  berada di depan dada, kemudian berputar.
KOSTUM TARI GEOL

            Tari Geol memiliki 9 macam bahan untuk kostumnya. Bahan tersebut adalah :
1.      Celana ketat (tayet)
2.      Kain udan riwis (kain lerek)
3.      Stagen
4.      Kaos ketat tanpa lengan (angkin)
5.      Sampur
6.      Tutup sampur
7.      Baju gantung lengan pendek
8.      Sanggul tekuk
9.      Perhiasan ( bebas sesuai dengan kondisi atau selera masing – masing )

Prestasi-Prestasi

Tari Geol memang belum memiliki hak paten dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, namun Tari Geol telah mengangkat nama Banjarnegara dalam kancah Internasional. Dalam kompetisi tari se-ASEAN, Tari Geol yang di tarikan oleh seorang guru matematika SMP dari Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara mendapat respon yang sangat baik dari peserta dan juri dalam kompetisi tari se-ASEAN. Pada saat itu, Tari Geol menjadi yang terbaik diantara semua tarian yang dibawakan para peserta kompetisi tari.
Sayangnya, masyarakat Banjarnegara banyak yang belum mengenal tari kebudayaan daerahnya sendiri. Justru banyak kebudayaan dari daerah/Negara lain yang lebih digandrungi oleh masyarakat, terutama remaja Banjarnegara. Hal itu di sebabkan beberapa faktor, antara lain :
1.      Karena hak miliknya belum di patenkan
2.      Karena minimnya individu yang tertarik untuk mempelajari tari daerah, dan
3.      Karena warga masyarakat Banjarnegara masih belum mengekspresikan kecintaannya terhadap Banjarnegara. Sehingga belum ada keinginan yang kuat untuk mengenali budaya Banjarnegara.
Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan kebudayaan Banjarnegara terutama Tari Geol.

Untuk melestarikan Tari Geol bisa dilakukan dengan cara menjadikan Tari Geol sebagai salah satu materi dalam mulok bagi siswa SD. Kita perlu mengenalkan Tari Geol pada siswa di usia dini agar siswa tersebut bisa menjadi generasi penerus yang akan terus mengingat dan melestarikan Tari Geol.
Yang kedua, menjadikan Tari Geol sebagai hiburan utama dalam acara-acara penting di kabupaten. Kemudian, memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengenal budaya daerah sendiri, tidak lain adalah budaya Kabupaten Banjarnegara.
 Salah satu upaya melestarikan Tari geol yang saat ini sudah berjalan adalah dengan menampilkan Tari geol dalam acara Kirab Ambal Warsa untuk memperingatai ulang tahun Kabupaten Banjarnegara. Dalam acara tersebut tari Geol dibawakan secara masal oleh siswi SD-SMP se-Kabupaten Banjarnegara yang dilaksanakan di alun-alun kota Banjarnegara.
Selain itu, tari geol juga dibawakan dalam acara-acara resmi yang dilangsungkan di Pendopo Kabupaten Banjarnegara.

Fungsi tari

Tari geol tidak memiliki fungsi khusus seperti tari ujungan yang dibawakan dalam upacara meminta hujan, melainkan hanya berfungsi sebagai hiburan.