TARI GEOL BANJARNEGARA
Tahun 2002, enam orang seniman kabupaten Banjarnegara sepakat untuk menciptakan
suatu karya sebagai identitas Kabupaten Banjarnegara dalam wujud tari. Mereka
termotifasi untuk menciptakan identitas Banjarnegara dalam wujud tari karena
saat itu kabupaten kita belum memiliki identitas di bidang seni. Mereka ingin Banjarnegara
dikenal dunia luas karena memiliki identitas seni yang bernilai dan tidak
dimiliki oleh Negara lain. Enam orang tersebut adalah Bapak Untung, Bapak
Mudiyono, Ibu Dyah Murtiningsih, Ibu Puji Kristiyaning, Ibu Sumiyati dan Ibu
Sri Maryati. Mereka menciptakan gerak –
gerak tari yang sangat beragam. Mulai dari gerak yang lemah gemulai, gerak
dengan menggunakan penekanan, sampai gerak yang menggertak. Semua gerak tari
yang diciptakan mengandung makna. Makna
– makna tersebut akan kami bahas di bab selanjutnya.
Tari
ini diciptakan dengan banyak gerakan pinggul di dalamya. Sedangkan gerakan
pinggul, dalam masyarakat Banjarnegara di kenal dengan istilah ‘’geol’’. Karena
itulah, tari identitas kabupaten Banjarnegara ini dinamakan Tari Geol. Tari
Geol diiringi dengan menggunakan musik gamelan, yang disebut Paguyuban Raras
Irama ( PARI ). Musik PARI diciptakan oleh Hasyim Setiyaji, seorang composer
jawa Kabupaten Banjarnegara.
Bagaimana Tari Geol dapat meluas
dan dikenali oleh masyarakat ?
Setelah
Tari Geol sudah siap untuk ditampilkan, bapak Mudiyono beserta lima orang
rekannya yang menciptalkan Tari Geol, mensosialisasikan karya ciptaannya kepada
seluruh warga kabupaten Banjarnegara, khususnya guru SD dan SMP se-Kabupaten Banjarnegara
melalui pameran. Ternyata respon masyarakat terhadap Tari Geol cukup baik.
Sehingga, beberapa pekan kemudian di adakan pelatihan Tari Geol untuk guru SD
dan SMP kabupaten Banjarnegara, dan Tari Geol ditetapkan sebagai mulok
kabupaten Banjarnegara untuk tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, siswa –
siswi Sekolah Dasar harus benar – benar memahami tentang budaya identitas
kabupaten Banjarnegara, Tari Geol. Mereka diwajibkan menghafal unsur – unsur
gerak dalam Tari Geol dan diharapkan mampu membawakan rangkaian gerak Tari Geol
dengan baik. Dari situlah Tari Geol mulai di kenal oleh masyarakat.
Gerakan
– Gerakan Yang Terkandung Dalam Tari Geol
Tari
Geol mengandung 6 ( enam ) unsur tema gerak yang menggambarkan beberapa
kebudayaan kabupaten Banjarnegara. Tema gerak tersebut adalah :
1. Tema
Pertanian
Tema
pertanian menggambarkan sebagian besar masyarakat Kabupaten Banjarnegara yang
bermatapencaharian sebagai petani.
Tema
pertanian mengandung dua sekaran.
Yaitu: a.
Gerakan Menanam Padi
b. Gerakan Mengusir Burung
2. Tema
Ujungan
Tema
ujungan mengambil gerakan dari tari ujungan, salah satu tari khas Banjarnegara
yang bisaa ditarikan dalam upacara meminta hujan.
Tema ujungan mengandung 2 sekaran,
yaitu :
a. Gerak
mecut kanan dan kiri
b. Gerak
keculan
3. Tema
Kuda Kepang
Tema
ini mengambil dari gerakan tari kuda lumping.
Tema
kuda kepang mengandung 3 sekaran,
Yaitu
:
a. Gerak
naik kuda
b. Gerak
nyengkek
c. Gerak
engkolan
4. Tema
lenggeran
Tema
ini mengambil dari gerakan tari lenggeran, salah satu tari khas Banjranegara.
Tema
ini mengandung 4 sekaran,
Yaitu
:
a. Gerak
kebyak kebyok sampur
b. Gerak
geol
c. Gerak
enjer seblak sampur
d. Gerak
lontang
5. Tema
Topeng
Tema
ini mengandung 3 sekaran,
Yaitu
:
a. Gerak
persiapan memakai topeng
b. Gerak
memakai topeng
c. Gerak
tumpang tali tranjalan
6. Tema
keagamaan
Tema
ini menunjukkan bahwa masyarakat kabupaten Banjarnegara berjiwa religious yang
ditunjukkan dengan gerakan berdoa (menyembah kepada Sang Pencipta).
Tari Geol dibuka dan ditutup dengan gerakan sresik,
yakni gerakan dengan posisi tangan kanan memegang sampur dan diletakkan diatas
telinga, sedangkan tangan kiri berada di
depan dada, kemudian berputar.
KOSTUM TARI GEOL
Tari Geol memiliki 9 macam bahan
untuk kostumnya. Bahan tersebut adalah :
1. Celana
ketat (tayet)
2. Kain
udan riwis (kain lerek)
3. Stagen
4. Kaos
ketat tanpa lengan (angkin)
5. Sampur
6. Tutup
sampur
7. Baju
gantung lengan pendek
8. Sanggul
tekuk
9. Perhiasan
( bebas sesuai dengan kondisi atau selera masing – masing )
Prestasi-Prestasi
Tari Geol memang belum memiliki hak paten dari
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, namun Tari Geol telah mengangkat nama Banjarnegara
dalam kancah Internasional. Dalam kompetisi tari se-ASEAN, Tari Geol yang di
tarikan oleh seorang guru matematika SMP dari Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara
mendapat respon yang sangat baik dari peserta dan juri dalam kompetisi tari
se-ASEAN. Pada saat itu, Tari Geol menjadi yang terbaik diantara semua tarian
yang dibawakan para peserta kompetisi tari.
Sayangnya, masyarakat Banjarnegara banyak yang belum
mengenal tari kebudayaan daerahnya sendiri. Justru banyak kebudayaan dari
daerah/Negara lain yang lebih digandrungi oleh masyarakat, terutama remaja Banjarnegara.
Hal itu di sebabkan beberapa faktor, antara lain :
1. Karena
hak miliknya belum di patenkan
2. Karena
minimnya individu yang tertarik untuk mempelajari tari daerah, dan
3. Karena
warga masyarakat Banjarnegara masih belum mengekspresikan kecintaannya terhadap
Banjarnegara. Sehingga belum ada keinginan yang kuat untuk mengenali budaya Banjarnegara.
Oleh karena itu
diperlukan upaya untuk melestarikan kebudayaan Banjarnegara terutama Tari Geol.
Untuk melestarikan Tari Geol bisa dilakukan dengan
cara menjadikan Tari Geol sebagai salah satu materi dalam mulok bagi siswa SD.
Kita perlu mengenalkan Tari Geol pada siswa di usia dini agar siswa tersebut bisa
menjadi generasi penerus yang akan terus mengingat dan melestarikan Tari Geol.
Yang kedua, menjadikan Tari Geol sebagai hiburan
utama dalam acara-acara penting di kabupaten. Kemudian, memberikan sosialisasi
kepada masyarakat tentang pentingnya mengenal budaya daerah sendiri, tidak lain
adalah budaya Kabupaten Banjarnegara.
Salah satu
upaya melestarikan Tari geol yang saat ini sudah berjalan adalah dengan
menampilkan Tari geol dalam acara Kirab Ambal Warsa untuk memperingatai ulang
tahun Kabupaten Banjarnegara. Dalam acara tersebut tari Geol dibawakan secara
masal oleh siswi SD-SMP se-Kabupaten Banjarnegara yang dilaksanakan di
alun-alun kota Banjarnegara.
Selain itu, tari geol juga dibawakan dalam
acara-acara resmi yang dilangsungkan di Pendopo Kabupaten Banjarnegara.
Fungsi
tari
Tari geol tidak memiliki fungsi khusus seperti tari
ujungan yang dibawakan dalam upacara meminta hujan, melainkan hanya berfungsi
sebagai hiburan.